Mem-bodoh-kan keinginan
Mungkin aku akan dianggap bodoh karena menginginkan sesuatu yang sebagaian orang pun tak akan mau memintanya, atau bahkan mereka tak meminta sekalipun akan terjadi. Aku adalah manusia dari sekian banyaknya perempuan yang menginginkan sesuatu yang dianggap remeh. Ya perayaan ulang tahun, aku tahu keinginanku sangat kekanak-kanakan memang. Tapi aku sungguh ingin ada hari dimana aku bisa merasakan kebahagiaan dikelilingi orang-orang terkasih. Aku mungkin akan dianggap tak tahu malu karena umurku sudah tak layak lagi disebut anak muda, tapi aku ingin merasakan dimana satu hari saja aku bisa menikmati kebahagiaan tanpa diminta. Kupikir dari setiap tahunnya bertambahnya umurku selalu dikelilingi perasaan sedih, sedih karena kau merasa aku sendiri dalam menikmati ini. Aku tak pernah mau bersikap seperti ini, mengharapkan
sesuatu yang kenak-kanakan bagi sebagian besar orang hanya karena sebuah ulang tahun, tapi aku ingin dimana hari ini tak akan ada tangis. Kebahagiaan macam apa yang sebenarnya ada dalam diriku, yang sebenarnya bisa benar-benar kurasakan dan kunikmati. Bukan aku tak ingin bersyukur atas semua yang diberikan padaku. Tapi entah perasaan ini selalu hadir dan membuatku seakan terkucilkan. Aku selalu berusaha menahan setiap perasaan suka pada sesuatu dan aku akan mengurungkan niatku karena aku fikir itu tak akan mungkin untuk aku rasakan, tapi semakin aku berpura-pura tak mengadakan perasaan itu, perasaan yang lain muncul. Aku membenarkan setiap kata orang yang menyebutku pelamun. Yang akan melamun segala hal yang aku anggap tak mungkin. Bagi sebagian orang hari ulang tahun sangatlah spesial, entah itu hanya bersama keluarga atau bersama kekasih dan teman-teman yang dengan baik hatinya mau menyempatkan waktunya untuk hadir dan berbahagia. Tapi bagiku ulang tahun adalah saat dimana aku harus berusaha terlihat gembira walau hati kecilku merintih dan jika aku tak menahannya, air mata akan keluar tanpa sengaja. Bagiku hari dimana umurku bertambah adalah hari dimana aku akan disia-siakan, tak punya ucapan dan tak punya rasa bahagia. Orang tuaku mungkin melupakan hari dimana anaknya lahir dan bisa tumbuh hingga sekarang, karena fikiran mereka hanya masalah uang dan kebutuhan untuk hidup. Oh ya saudara kembar, apalagi yang dia lakukan. Tidak sama sekali mencerminkan kalau dia adalah saudara kembarku, kupikir kami akan semakin dekat seiring bertambahnya usia kami, tapi aku salah. Ia berubah menjadi sosok yang dingin untuk kukenal, dia terlalu pemarah hingga nyaliku ciut untuk mendekat padanya. Ia berubah menjadi sosok yang tak ingin aku kenal. Teman-temanku, mungkin akan berfikir aku manusia terbahagia sekarang, karena mereka akan berfikir akan banyak teman lain yang akan menyambut suka cita hari bertambahnya usiaku, tapi tidak, tidak sama sekali ada, malahan nihil. Untuk yang terakhir kekasih, entah aku harus memperkuat topengku lagi atau tidak, tapi satu-satunya manusia yang aku harapkan ada, selain karena jarak ia juga punya kesibukan lain dan untuk hari ini semua aku tutup dengan tangisan. Aku pikir aku akan berlebihan jika seperti ini, dan mengganggap semuanya sia-sia, karena toh orang yang aku fikir mengerti aku segalanya akan berfikir aku berlebihan dengan semua ini.
sesuatu yang kenak-kanakan bagi sebagian besar orang hanya karena sebuah ulang tahun, tapi aku ingin dimana hari ini tak akan ada tangis. Kebahagiaan macam apa yang sebenarnya ada dalam diriku, yang sebenarnya bisa benar-benar kurasakan dan kunikmati. Bukan aku tak ingin bersyukur atas semua yang diberikan padaku. Tapi entah perasaan ini selalu hadir dan membuatku seakan terkucilkan. Aku selalu berusaha menahan setiap perasaan suka pada sesuatu dan aku akan mengurungkan niatku karena aku fikir itu tak akan mungkin untuk aku rasakan, tapi semakin aku berpura-pura tak mengadakan perasaan itu, perasaan yang lain muncul. Aku membenarkan setiap kata orang yang menyebutku pelamun. Yang akan melamun segala hal yang aku anggap tak mungkin. Bagi sebagian orang hari ulang tahun sangatlah spesial, entah itu hanya bersama keluarga atau bersama kekasih dan teman-teman yang dengan baik hatinya mau menyempatkan waktunya untuk hadir dan berbahagia. Tapi bagiku ulang tahun adalah saat dimana aku harus berusaha terlihat gembira walau hati kecilku merintih dan jika aku tak menahannya, air mata akan keluar tanpa sengaja. Bagiku hari dimana umurku bertambah adalah hari dimana aku akan disia-siakan, tak punya ucapan dan tak punya rasa bahagia. Orang tuaku mungkin melupakan hari dimana anaknya lahir dan bisa tumbuh hingga sekarang, karena fikiran mereka hanya masalah uang dan kebutuhan untuk hidup. Oh ya saudara kembar, apalagi yang dia lakukan. Tidak sama sekali mencerminkan kalau dia adalah saudara kembarku, kupikir kami akan semakin dekat seiring bertambahnya usia kami, tapi aku salah. Ia berubah menjadi sosok yang dingin untuk kukenal, dia terlalu pemarah hingga nyaliku ciut untuk mendekat padanya. Ia berubah menjadi sosok yang tak ingin aku kenal. Teman-temanku, mungkin akan berfikir aku manusia terbahagia sekarang, karena mereka akan berfikir akan banyak teman lain yang akan menyambut suka cita hari bertambahnya usiaku, tapi tidak, tidak sama sekali ada, malahan nihil. Untuk yang terakhir kekasih, entah aku harus memperkuat topengku lagi atau tidak, tapi satu-satunya manusia yang aku harapkan ada, selain karena jarak ia juga punya kesibukan lain dan untuk hari ini semua aku tutup dengan tangisan. Aku pikir aku akan berlebihan jika seperti ini, dan mengganggap semuanya sia-sia, karena toh orang yang aku fikir mengerti aku segalanya akan berfikir aku berlebihan dengan semua ini.
Aku melakukan ini karena entah semakin hari hatiku semakin memerih dan Allah memberikan cobaan bertubi-tubi. Seakan semuanya tak ada lagi dan kemudian aku hanya menyendiri. Jika ada yang mengganggap semua ini hanya bualan berlebihanku, silahkan. Karena keinginan manusia bermacam-macam dan aku sadar dengan apa yang aku inginkan. Aku tak pandai menarik kesimpulan, tapi bukankah seseorang akan bertindak bodoh jika ada yang tengah membuatnya berubah, entah itu masalah perasaan yang sedih, senang ataupun tidak tau diri. Seseorang akan melakukan hal bodoh jika dia fikir itulah hal yang ia pendam sedalam-dalamnya di lubuk hati. Seseorang akan bertindak tanpa alasan, bukankah itu keadaan dimana ia tak harus mengatakannya pada siapa.
Minggu 23 April 2017 / 12.48

Komentar
Posting Komentar