KEPALA DUAKU

23 April 2016. Hari berkepala duaku. Yang tak pernah ada yang tau bagaimana perasaanku sebenarnya. Semua keinginanku dan dayaku hanya Tuhan yang tahu. Dan untuk saudara kandungku, pagimu dihari ini begitu gembira bukan? Sudah sejak pagi-pagi sekali kekasihmu datang memberikan lilin pengharapan untukmu. Aku hanya bisa membantu menerimanya masuk kerumah dan kamarmu. Kegembiraan itu tidak sebentar, prosesi ulang tahun seperti biasanya membuat kesan yang berbeda. Ini kegembiraan keduamu bersama kekasihmu bukan? Bahagianya aku lihat. Tapi aku tak ingin melihatmu lama, karena aku tahu aku akan berfikir macam" atas ini. Maka aku urungkan untuk melihatmu tertawa bersama kekasihmu dihari bahagia ini, aku takut aku akan merusak hati seseorang dengan egoku ini. Dan untuk kekasihmu, terima kasih sudha bersedia datang dan mengizinkanku mengabadikan kepala duaku bersama saudaraku. Walaupun aku tahu, aku merusak suapan pertamamu 😊
Aku kembali digertakkan untuk bersyukur dan bersyukur lagi, diumur kedua puluhku aku masih bisa melihat raut cantik wajah ibuku dan melihat ayahku menyiapkan bekal untuknya belanja ke pasar. Aku masih melihat embah yang dengan muka cemberut nya membangunkan adikku upik setiap paginya. Masih bisa tertawa dipagi hari walaupun hanya sebentar. Terima kasih Tuhan, masih memperkenankan aku untuk memulai sesuatu yang baru tanpa meninggalkan benda lamaku. Ohya, maaf hampir lupa. Terima kasih untuk pasanganku, pasangan jarakku. Terima kasih sudah meluangkan waktumu dan berbicara panjang lebar malam tadi, seperti tahun sebelumnya, ucapan dan doa menjadi penghantar 23aprilku. Terima kasih untuk kejutan yang jujur"an dan terima kasih sudah bersamaku selarut itu.
Selamat pagi hariku, aku tau ini akan sama saja seperti hari-hari biasanya, tidak pernah ada hari spesial untukku. Hanya saja, setidaknya aku akan bersyukur kembali atas kesehatanku, nafas yang kuhirup dengan bebasnya. Terima kasih sudah menghadirkan orang" yang tak lupa dengan hari pergantian umurku. Tuhan jika aku mengeluh aku tau itu salah satu cobaan dari-Mu. Aku hanya ingin meluapkan semuanya bersama sujudku dan 3permalamku. Terima kasih sudah mendengarkan keluh kesah ku, sesungguhnya aku hanyalah hambamu yang hina.
Sentuh aku saat aku benar" rindu akan kehadiran-Mu dan jadikan aku selalu hamba yang tak henti"nya mengucap syukur "Alhamdulillah" 🙏👫💙

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mem-bodoh-kan keinginan

PERPIJAR