Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

ENTAH EMBUN :-)

Gambar
Dalam perjalananku, embun pagi tak banyak berkontribusi untuk mengindahkan pagiku. Tapi aku menyukainya, entah karena dia adalah setitik air dari proses angin dan malam yang beradu, entah dia juga dia penyegar pagi, apapun itu embun adalah bagian hidupku yang lain dan aku menyukainya. Seperti dia, dia sosok yang tak pernah aku bayangkan sekalian untuk bersamanya, bersandar pada kedua tangannya dan berpeluk pada aroma badannya yang aku dapatkan saat aku dia mempersilahkan bahunya untuk aku bersandar. Aku menyukainya seperti embun, dia bersih dan menyegarkan hidupku. Dia bukan pula sosok yang aku idamkan sejak aku mengenal jatuh hati pada seseorang. Entah saja aku bisa menyayanginya hingga tak ingin melepaskannya untuk pergi. Dia merengkuh hatiku kala itu, tanpa aku sadari dia menyejukkan sanubariku yang entah segersang apa waktu itu. Selama dia datang pun angin seakan bersahabat dengan kami, hingga disuatu percakapan dekapannya berhasil mengoyahkan hatiku untuk berpindah ke hatinya....
Gambar
Yang tak pernah punya lahan untuk berkeluh kesah. Malam itu senandung putaran kipas angin menemani kesendiriannya mengerjakan tugas kampus. Saat ia asyik dengan pekerjaannya, ia juga asyik bergelut pendapat dengan kekasihnya. Terus beradu hingga akhirnya simpulan yang ia dapatkan adalah kekasihnya yang bergantian marah padanya. Dengan sekuat tenaga ia meminta maaf atas kesalahan kata dan perkataannya, tapi hanya ada balasan “iya” yang terus menggantung dikepalanya, fikirannya memusat pada rasa sabarnya yang bertubi-tubi menghempas pernapasan seraknya. Ya ia sedang tak enak tenggorokan, rasanya serak dan gatal seperti ada pencubit liar yang menggerogoti kerongkongan kecilnya, dan seperti biasanya ia hanya mampu menangis dalam dekapan selimut kecil berlambang love miliknya. Ia bukan orang yang merintih dan cengeng dengan suasana, hanya saja ia tak pernah punya lahan untuk bercerita saat beradu pendapat dengan kekasihnya. Ia bungkam, ingin sendiri dan merasakan kesalahannya yang ...

PERPIJAR

Gambar
       Hari ini Engkau masih mengenalkan rasa ini, rasa yang sesunggahnya membuatku hanya bisa menangis menghadapinya. Aku tahu Tuhan, selama manusia hidup akan ada rasa seperti ini dalam setiap jalan yang ditempuh, dan sebagai seorang perempuan aku hanya mampu mengurung diri didalam kamar, berharap keadaan yang akan memberikan rasa nyaman kembali. Setiap jalan yang Engkau jalurkan untuk manusia selalu punya tujuannya masing-masing, tidak berbeda jauh denganku. Aku ada dalam suratan takdir-Mu, aku yang terjalani dalam setiap perjalanan hidupku, sampai aku lupa akan rasa ini akan bebas datang kapan saja menghampiriku. Aku terpikat pada salah satu mahluk ciptaan-Mu, yang membuatku yakin menerimanya untuk menemaniku dalam berjalan menuju jalan-Mu adalah, dia mampu membuatku bahagia bersamanya, hingga aku sadari manusia tidak pernah luput dari salah dan dipersalahkan. Kami memutuskan berada dalam jarak-Mu, yang jauh dari artian bertemu seperti pasangan lain, kami berfi...