ENTAH EMBUN :-)
Dalam perjalananku, embun pagi tak banyak berkontribusi untuk mengindahkan pagiku. Tapi aku menyukainya, entah karena dia adalah setitik air dari proses angin dan malam yang beradu, entah dia juga dia penyegar pagi, apapun itu embun adalah bagian hidupku yang lain dan aku menyukainya. Seperti dia, dia sosok yang tak pernah aku bayangkan sekalian untuk bersamanya, bersandar pada kedua tangannya dan berpeluk pada aroma badannya yang aku dapatkan saat aku dia mempersilahkan bahunya untuk aku bersandar. Aku menyukainya seperti embun, dia bersih dan menyegarkan hidupku. Dia bukan pula sosok yang aku idamkan sejak aku mengenal jatuh hati pada seseorang. Entah saja aku bisa menyayanginya hingga tak ingin melepaskannya untuk pergi. Dia merengkuh hatiku kala itu, tanpa aku sadari dia menyejukkan sanubariku yang entah segersang apa waktu itu. Selama dia datang pun angin seakan bersahabat dengan kami, hingga disuatu percakapan dekapannya berhasil mengoyahkan hatiku untuk berpindah ke hatinya....